“Hai Nay , Berangkat Bareng yuk”
Kata Afan
“ayo , Berangkat” Jawab Inay
Mereka Berdua Adalah Seorang
sahabat dari SMP yang sekarang telah beranjak kelas 1 SMA Nama SMA mereka
Berdua Adalah SMA Teguh Jaya . Mereka pun Sampai Di sekolah .
“Nay , Gue Duluan Ya Soalnya
Banyak PR yang harus dikerjain”
“Lu belum ngerjain PR Fan ?”
“Belum lah Loe kaya gak tau gue
aja haha”
“Dasar loe fan dari SMP gak
pernah berubah”
Mereka Pun Berpisah dan memulai
pelajaran mereka masing – masing walaupun mereka beda kelas karna si Inay jauh
lebih pintar dari si Afan . Inay mendapat kelas favorit sedangkan Afan mendapat
kelas yang 2 kali di bawah Inay.
“Teng – Teng” Lonceng Istirahat
telah berbunyi .
“Jam Istirahat nih ke kelasnya
Inay Ahh … “
Afan Pun Sampai Di kelas Inay Dan
Afan Pun mendapati Inay sedang berduaan dengan cowo yang akrab denganya waktu
SMP dulu.Afan Pun merasa dirinya tidak diharapkan untuk hadir dalam obrolan
mereka berdua yang terlihat sangat mengasikkan .Riko adalah cowo yang akrab
dengan Afan ketika SMP tetapi sekarang mereka kurang akrab setelah mengetahui
Riko mempunyai perasaan lain terhadap Inay yang selalu mendekati Inay setiap
ada kesempatan.
Afan pun pergi dengan omelan –
omelan yang hanya bisa dikatakannya di dalam hati.
“Ko , bukannya tadi itu Afan ya
?”
“Masa sih ? kok gue gak lihat “
“Berarti perasaan gue aja kali ya
?”
“ya kali”
Bel pulang pun berbunyi Afan
ternyata telah melupakan kejadian yang lalu dan mencoba untuk menemui Inay dan
ingin mengajaknya pulang bersama .
“Nayyy , tunggu gue”
“Iya”
“Nay , mau pulang bareng gue gak”
“emm , gimana ya gue ada janji
bareng Riko”
Afan pun merasa sangat marah dan
hanya tersenyum sinis untuk menyikapi perkataan Inay .
“Oh ya udah cepetan gih nanti si
Riko nunggu kelamaan lagi”
“Ok , Maaf ya Fan”
“Iya santai aja”
Ifan pulang sendiri dengan
perasaan yang sangat kecewa namun ia tutupi dengan senyumnya .tiba – tiba
seorang menghampirinya
“Hai , Fan “
“Oh , Tama ada apa ?”
“Tumben lu pulang sendirian si
Inay kemana ?”
“Oh Inay gak tau tuh” Sambil
menggaruk kepala.
“oh pulang bareng gue aja”
“kan rumah loe beda arah sama
rumah gue ?”
“udah gak papa gue juga mau ke toko
deket rumah loe”
“emm , ya udah dah ayo”
“lets go”
Afan pun terpaksa menerima ajakan
si Tama karna Afan merasa tidak enak bila menolaknya .
“huh akhirnya sampai juga “
Sebelum memasuki kamarnya tiba –
tiba Afan berpikir tentang apa yang dilakukan Inay dengan si Riko. Tetapi Afan
tidak dapat berbuat apa – apa karna dia hanya seorang sahabat dan tidak dapat
melarang Inay untuk dengan siap ia berjalan.
“Kring – Kring . ..” Bunyi handphone Afan yang berbunyi
sangat keras dan segera dia jawab oleh Afan .
“Halo ? maaf ini siapa”
“ini gue Inay “
“Tumben lu nelfon gue biasanya
gue yang selalu nelfon lu ?”
“Gue lagi seneng banget Fan”
“Seneng ? ada apa”
“Sini deh kerumah gue cepetan !!”
“Iya , demi lo apa sih yang gak
gue lakuin”
“Makasih ya Fan”
Karna rumah mereka berdua
jaraknya tidak begtu jauh si afan pun hanya jalan kaki dan tidak sampai 10
menit ia pun sampai di rumah Inay . ternyata Inay sudah menunggu di kursi depan
rumahnya.
“Fan , cepetan sini”
“Alay lu santai aja kalee kaya
mau kejadian apa aja”
“eh Fan due mau cerita “
“Cerita aja gue kan sahabat loe”
“Gini ya Tadi gue kan pergi ke
café sama si Riko tiba – tiba dia langsung ngeluarin coklat yang sangat gue
suka dari dulu . Nah dia tuh gak cumin ngasih coklat . .”
“terus ngapain lagi dia”
“Dia Nembak Gue , Fan”
Seketika Afan pun syok tetapi
tidak di perlihatkan kepada Inay karna dia tahu kalau Inay akan membencinya
Jika tau Afan cemberu berat dengan Inay.
“Celius ? Miapah” Afan
mengeluarkan candanya agar dapat menutupi rasa kesal dan cemburu yang sangat
dahsyat.
“lu nih fan serius lah”
“terus loe jawab apa “
“ya pasti gue terima lah kan gue
juga suka sama dia”
Afan Pun hanya terdiam dan merasa
terpukul Oleh perkataan Inay .
“ohh”
“Itu doing Fan ?”
“Eh gue lupa gue ada PR gue
pulang dulu ya”
“Cepet banget and tumben lu
ngerjain PR”
“bosen gue jadi pemalas Nay”
“Hahaha ya udah makasih ya udah
datang kesini”
Afan pun segera pulang dengan
pikiran yang sangat banyak dan rasa cemburu yang amat sangat . Akhirnya ia pun
sampai rumah dan langsung melempar tubuhnya ke kasur kesayangannya dan ia pun
termenung
“Hah , Dia udah jadian terus
nasib gue gimana masa Inay gak merasa sih kalo gue saying banget ama dia . kalo
gue terus – terusan menjadi sahabatnya gue kagak bakal tahan”
Afan pun berniat untuk pindah
agar dapat melupakan Inay dengan cepat .
Esok pagi . .
“Nay , Sekarang kan hari minggu
kita makan yuk”
“tapi kayaknya gue ada janji deh
sama Riko”
“ahh bentar doing kok”
“Gak bisa , entar gue di putusin
lagi ama dia”
“alay lu hahaha . ya udah kapan –
kapan aja” Afan pun merasa sangat kecewa karna hari itu adalah hari terakhirnya
bertemu dengan Inay karna sore ini ia akan pergi ke Singapore untuk mencoba
melupakan Inay.
Setelah Inay selesai acara dengan
Riko ia pun segera menelfon Afan untuk curhat tentang hari ini.”Maaf nomor yang
anda hubungi tidak aktif”
“Ihh , tumben si Afan nomernya
gak aktif kan gue mau curhat . apa gue kerumahnya aja ya”
Inay pun segera pergi kerumah
Afan . ..
“Kok rumahnya sepi banget ya”
“maaf , ada yang bisa saya bantu
?” Tanya seorang satpam yang menjaga rumah Afan
“Permisi pak , Afannya ada ?”
“Oh , dia baru saja pindah dek 5
menit yang lalu . tapi ada titipan surat untuk adek dari Den Afan” Sambil
member selembar surat dari Afan
“Oh makasih ya pak” Inay pun
menerimanya dan Langsung membacanya.
“Nay maaf Kalo gue gak bilang loe kalo gue
bakalan pindah , karna gue udah gak tahan sama loe karna gue sayang banget ama
loe dan gue akan mencoba untuk ngelupain loe . tetapi sebelum gue pergi gue
akan nunggu loe ampe jam 16.10 kalo loe gak dating gue akan pergi “
Inay pun menangis saat membaca
surat itu dan ia pun melihat jam yang menunjukan pukul 16.00 Inay pun kaget dan
segera bergegas untuk p-ergi ke bandara sebelum pukul 16.10 .
Akhirnya Inay pun sampai dengan
wajah yang berkeringat dan mata yang sembap karna habis menangis . ia pun
berkeliling memutari pusat Bandara untuk mencari Afan dan ternyata Ia tidak
menemukannya dan ia pun pasrah . ia pun sangat menyesal karna ia lebih
mementingkan orang yang hanya tiba – tiba dekat denganya dibandingkan seorang
yang selalu menjaganya dan selalu mendengar segala keluh kesahnya.
“Nay , “ Teriak Afan dari
kejauhan
“Afan ,” Inay pun berlari lalu
memeluk Afan dengan kencang dan tak ingin melepasnya
“Fan maafin gue ya selama ini gue
gak sadar kalo ada loe yang selalu disamping gue dan selalu jaga and nemani
gue”
“oh gak papa kok , gue juga
sebenernya gak jadi berangkat karna gue berpikir terlalu egois bila gue hanya
mentingan kepentingan gue sendiri”
“Gue gak mau kehilangan loe lagi
“
“Gue juga kok udah dong nangisnya
kan gue gak jadi pergi”
“Ternyata ini yang namanya cinta
. sulit untuk disadari dengan kasat mata dan hanya dapat dirasakan ketika orang
itu pergi meninggalkan kita”
“Iya – iya kaya ceramah aja
hahaha”
Mereka Pun pulang menuju kerumah
ternyata di rumah Inay sudah ada Riko yang menunggu Inay dari 3 jam yang lalu
“Riko ?”
“Nay , kamu dari mana aku kan
khawatir”
“Ko , aku mau ngomong sesuatu”
“ngomong aja”
“sepertinya kita gak bisa lanjutin hubungan kita lagi deh”
“Kenapa !!”
“karna gak bias , gue sadar kalo
gue sayangnya sama Afan bukan loe”
“kenapa loe tega banget sama gue”
“maaf banget ya Riko , maaf
banget”
“haahhh , Apa boleh buat Fan gue
serahin Inay am aloe jaga dia baik2 ya”
“Sip deh , maaf ya Ko”
Dan sekarang Inay dan Afan
memulai hidup baru dengan hubungan mereka yang sekarang selalu bersama , saling
menjaga satu sama lain
TAMAT
seeh anjas bikin cerpen hemm :))
BalasHapusHahaha Iya dong =))
Hapus