Sabtu, November 24, 2012
2

“Hai Nay , Berangkat Bareng yuk” Kata Afan

“ayo , Berangkat” Jawab Inay
Mereka Berdua Adalah Seorang sahabat dari SMP yang sekarang telah beranjak kelas 1 SMA Nama SMA mereka Berdua Adalah SMA Teguh Jaya . Mereka pun Sampai Di sekolah .

“Nay , Gue Duluan Ya Soalnya Banyak PR yang harus dikerjain”

“Lu belum ngerjain PR Fan ?”

“Belum lah Loe kaya gak tau gue aja haha”

“Dasar loe fan dari SMP gak pernah berubah”

Mereka Pun Berpisah dan memulai pelajaran mereka masing – masing walaupun mereka beda kelas karna si Inay jauh lebih pintar dari si Afan . Inay mendapat kelas favorit sedangkan Afan mendapat kelas yang 2 kali di bawah Inay.

“Teng – Teng” Lonceng Istirahat telah berbunyi .

“Jam Istirahat nih ke kelasnya Inay Ahh … “

Afan Pun Sampai Di kelas Inay Dan Afan Pun mendapati Inay sedang berduaan dengan cowo yang akrab denganya waktu SMP dulu.Afan Pun merasa dirinya tidak diharapkan untuk hadir dalam obrolan mereka berdua yang terlihat sangat mengasikkan .Riko adalah cowo yang akrab dengan Afan ketika SMP tetapi sekarang mereka kurang akrab setelah mengetahui Riko mempunyai perasaan lain terhadap Inay yang selalu mendekati Inay setiap ada kesempatan.


Afan pun pergi dengan omelan – omelan yang hanya bisa dikatakannya di dalam hati.

“Ko , bukannya tadi itu Afan ya ?”

“Masa sih ? kok gue gak lihat “

“Berarti perasaan gue aja kali ya ?”

“ya kali”

Bel pulang pun berbunyi Afan ternyata telah melupakan kejadian yang lalu dan mencoba untuk menemui Inay dan ingin mengajaknya pulang bersama .

“Nayyy , tunggu gue”

“Iya”

“Nay , mau pulang bareng gue gak”

“emm , gimana ya gue ada janji bareng Riko”

Afan pun merasa sangat marah dan hanya tersenyum sinis untuk menyikapi perkataan Inay .
“Oh ya udah cepetan gih nanti si Riko nunggu kelamaan lagi”

“Ok , Maaf ya Fan”

“Iya santai aja”
Ifan pulang sendiri dengan perasaan yang sangat kecewa namun ia tutupi dengan senyumnya .tiba – tiba seorang menghampirinya
“Hai , Fan “

“Oh , Tama ada apa ?”

“Tumben lu pulang sendirian si Inay kemana ?”

“Oh Inay gak tau tuh” Sambil menggaruk kepala.

“oh pulang bareng gue aja”

“kan rumah loe beda arah sama rumah gue ?”

“udah gak papa gue juga mau ke toko deket rumah loe”

“emm , ya udah dah ayo”

“lets go”

Afan pun terpaksa menerima ajakan si Tama karna Afan merasa tidak enak bila menolaknya .

“huh akhirnya sampai juga “

Sebelum memasuki kamarnya tiba – tiba Afan berpikir tentang apa yang dilakukan Inay dengan si Riko. Tetapi Afan tidak dapat berbuat apa – apa karna dia hanya seorang sahabat dan tidak dapat melarang Inay untuk dengan siap ia berjalan.

“Kring – Kring  . ..” Bunyi handphone Afan yang berbunyi sangat keras dan segera dia jawab oleh Afan .

“Halo ? maaf ini siapa”

“ini gue Inay “

“Tumben lu nelfon gue biasanya gue yang selalu nelfon lu ?”

“Gue lagi seneng banget Fan”

“Seneng ? ada apa”

“Sini deh kerumah gue cepetan !!”

“Iya , demi lo apa sih yang gak gue lakuin”

“Makasih ya Fan”

Karna rumah mereka berdua jaraknya tidak begtu jauh si afan pun hanya jalan kaki dan tidak sampai 10 menit ia pun sampai di rumah Inay . ternyata Inay sudah menunggu di kursi depan rumahnya.

“Fan , cepetan sini”

“Alay lu santai aja kalee kaya mau kejadian apa aja”

“eh Fan due mau cerita “

“Cerita  aja gue kan sahabat loe”

“Gini ya Tadi gue kan pergi ke café sama si Riko tiba – tiba dia langsung ngeluarin coklat yang sangat gue suka dari dulu . Nah dia tuh gak cumin ngasih coklat . .”

“terus ngapain lagi dia”

“Dia Nembak Gue , Fan”

Seketika Afan pun syok tetapi tidak di perlihatkan kepada Inay karna dia tahu kalau Inay akan membencinya Jika tau Afan cemberu berat dengan Inay.

“Celius ? Miapah” Afan mengeluarkan candanya agar dapat menutupi rasa kesal dan cemburu yang sangat dahsyat.

“lu nih fan serius lah”

“terus loe jawab apa “

“ya pasti gue terima lah kan gue juga suka sama dia”
Afan Pun hanya terdiam dan merasa terpukul Oleh perkataan Inay .

“ohh”

“Itu doing Fan ?”

“Eh gue lupa gue ada PR gue pulang dulu ya”

“Cepet banget and tumben lu ngerjain PR”

“bosen gue jadi pemalas Nay”

“Hahaha ya udah makasih ya udah datang kesini”

Afan pun segera pulang dengan pikiran yang sangat banyak dan rasa cemburu yang amat sangat . Akhirnya ia pun sampai rumah dan langsung melempar tubuhnya ke kasur kesayangannya dan ia pun termenung

“Hah , Dia udah jadian terus nasib gue gimana masa Inay gak merasa sih kalo gue saying banget ama dia . kalo gue terus – terusan menjadi sahabatnya gue kagak bakal tahan”
Afan pun berniat untuk pindah agar dapat melupakan Inay dengan cepat .
Esok pagi . .

“Nay , Sekarang kan hari minggu kita makan yuk”

“tapi kayaknya gue ada janji deh sama Riko”

“ahh bentar doing kok”

“Gak bisa , entar gue di putusin lagi ama dia”

“alay lu hahaha . ya udah kapan – kapan aja” Afan pun merasa sangat kecewa karna hari itu adalah hari terakhirnya bertemu dengan Inay karna sore ini ia akan pergi ke Singapore untuk mencoba melupakan Inay.
Setelah Inay selesai acara dengan Riko ia pun segera menelfon Afan untuk curhat tentang hari ini.”Maaf nomor yang anda hubungi tidak aktif”

“Ihh , tumben si Afan nomernya gak aktif kan gue mau curhat . apa gue kerumahnya aja ya”
Inay pun segera pergi kerumah Afan  . ..

“Kok rumahnya sepi banget ya”

“maaf , ada yang bisa saya bantu ?” Tanya seorang satpam yang menjaga rumah Afan

“Permisi pak , Afannya ada ?”

“Oh , dia baru saja pindah dek 5 menit yang lalu . tapi ada titipan surat untuk adek dari Den Afan” Sambil member selembar surat dari Afan

“Oh makasih ya pak” Inay pun menerimanya dan Langsung membacanya.

“Nay maaf Kalo gue gak bilang loe kalo gue bakalan pindah , karna gue udah gak tahan sama loe karna gue sayang banget ama loe dan gue akan mencoba untuk ngelupain loe . tetapi sebelum gue pergi gue akan nunggu loe ampe jam 16.10 kalo loe gak dating gue akan pergi “

Inay pun menangis saat membaca surat itu dan ia pun melihat jam yang menunjukan pukul 16.00 Inay pun kaget dan segera bergegas untuk p-ergi ke bandara sebelum pukul 16.10 .
Akhirnya Inay pun sampai dengan wajah yang berkeringat dan mata yang sembap karna habis menangis . ia pun berkeliling memutari pusat Bandara untuk mencari Afan dan ternyata Ia tidak menemukannya dan ia pun pasrah . ia pun sangat menyesal karna ia lebih mementingkan orang yang hanya tiba – tiba dekat denganya dibandingkan seorang yang selalu menjaganya dan selalu mendengar segala keluh kesahnya.

“Nay , “ Teriak Afan dari kejauhan

“Afan ,” Inay pun berlari lalu memeluk Afan dengan kencang dan tak ingin melepasnya

“Fan maafin gue ya selama ini gue gak sadar kalo ada loe yang selalu disamping gue dan selalu jaga and nemani gue”

“oh gak papa kok , gue juga sebenernya gak jadi berangkat karna gue berpikir terlalu egois bila gue hanya mentingan kepentingan gue sendiri”

“Gue gak mau kehilangan loe lagi “

“Gue juga kok udah dong nangisnya kan gue gak jadi pergi”

“Ternyata ini yang namanya cinta . sulit untuk disadari dengan kasat mata dan hanya dapat dirasakan ketika orang itu pergi meninggalkan kita”

“Iya – iya kaya ceramah aja hahaha”
Mereka Pun pulang menuju kerumah ternyata di rumah Inay sudah ada Riko yang menunggu Inay dari 3 jam yang lalu

“Riko ?”

“Nay , kamu dari mana aku kan khawatir”

“Ko , aku mau ngomong sesuatu”

“ngomong aja”

“sepertinya kita gak bisa lanjutin hubungan kita lagi deh”

“Kenapa !!”

“karna gak bias , gue sadar kalo gue sayangnya sama Afan bukan loe”

“kenapa loe tega banget sama gue”

“maaf banget ya Riko , maaf banget”

“haahhh , Apa boleh buat Fan gue serahin Inay am aloe jaga dia baik2 ya”

“Sip deh , maaf ya Ko”
Dan sekarang Inay dan Afan memulai hidup baru dengan hubungan mereka yang sekarang selalu bersama , saling menjaga satu sama lain

TAMAT







2 komentar: